MBC. Terbaliknya bus PO Pinem BK 772 LC di tikungan maut obang-abing, tepatnya di Dusun 1, Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Serdangbedagai akibat kondisi bus yang tidak layak jalan dan juga adanya faktor human error akibat kelalaian sang sopir maut tersebut.
Hal tersebut diketahui setelah tim dari Korlantas Mabes Polri diterjunkan untuk melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan maut itu, Selasa (1/10/2013). Kecelakaan itu sendiri terjadi Minggu (29/9/2013) lalu, sekitar pukul 05.30 WIB. Akibatnya, enam orang tewas sementara 21 lainnya luka-luka.
Dipimpin AKBP Aswin A Siregar bersama tim dari Korlantas Mabes Polri Kompol Andre dan AKP Deni Setiawan dan dibantu personil dari Dir Lantas Polda Sumut AKBP Sujarno, Kompol Edi Sudarsono dan AKP Pranggono, langsung melakukan pemeriksaan terhadap bus PO Pinem yang berada di kantor Pos Lantas Sei Sijenggi, Selasa sekitar pukul 11.00 WIB.
Setibanya di lokasi, didampingi Kasat Kantas Polres Sergai AKP Hasan Basri, Kanit Laka Iptu Junaidi dan Kanit Rekident Iptu Arbi, tim tersebut mulai melakukan pemeriksan dari ukuran bus, kondisi ban, setir, keadaan rem, mesin bus sampai kerusakaan dialami bus Pinem tersebut.
AKBP Aswin A Siregar kepada wartawan mengatakan, dari olah TKP dilakukan, tim menemukan dugaan penyebab terjadi kecelakaan akibat kondisi bus tidak layak jalan dan juga adanya kelalaian sang sopir maut tersebut.
Tim korlantas Polri memberikan asitensi kepada Lantas Sergai untuk mengungkap penyebab kecelakaan bus Pinem yang menewaskan 6 orang dan luka-luka 18 orang.
Olah TKP ditemukan terdapat kombinasi beberapa faktor penyebab terjadi kecelakaan.
Pertama bahwa pengemudi kenderaan melaju dengan kecepatan melebihi sisa tikungan yang ada sehingga tidak bisa mengendalikan bus tersebut saat tiba di tikungan.
"Ketika masuk trek jalan lurus, sang sopir tidak melakukan pengereman sehingga batas tikungan tidak dapat mengakibatkan bus meluncur, lalu terbalik," paparnya.
Selain itu, katanya, kondisi tuas rem bus seharusnya menggunakan per namun kita temukan diikat dengan menggunakan karet ban dan juga kondisi bus tidak terawat.
"Sampai saat ini sopir maut yang telah kita ketahui identitasnya masih kabur sehingga kita nyatakan masuk DPO," papar Kasubag Audit Kamsal Korlantas Mabes Polri. [ded]
KOMENTAR ANDA